Welcome to all passangers! Read carefully, enjoying with my mind!

Selamat datang di blog saya. Apakah anda pernah merasakan manisnya jatuh cinta? Di saat anda merasakan perasaan seperti itulah, anda harus bersiap diri untuk merasakan kepahitannya.

Senin, 02 Juli 2012

Hutan Hantu tuh kan?! (1)

Selamat malam! Oh ya, sebelumnya da yang mau pijetin aku gag? Setelah meninggalkan kasur tercinta selama kurang lebih 26 jam akhirnya balik lagi ke kasurku. Capek loh pemirsaaaaaah! Kasurku sayang, pasti kamu meridukan kehangatan badanku, pasti kamu rindu ditidurin sama aku. Ah unyu banget!
Ini ada secuil "kismis mu" alias kisah misteri ala mumu. Simak ceritaku baik-baik, lebih baik jika ada teman yang menemanimu untuk membaca postingan ini. Cekbrot!
Jadi kemarin tanggal 30 Juni 2012 pukul 23.00 aku dan sekeluarga bertolak ke Lasem, Rembang, Jawa Tengah (bagi yang tidak tahu Lasem ataupun Rembang silahkan tengok google). Aslinya mau berangkat jam 9 malam tapi karena ini semua keputusan kepala suku dan kami harus tunduk serta taat akan peraturan dalam dinasti kami, maka perjalanan diundur 2 jam.
Waktu mobil merangkak ke arah Solo-Purwodadi tidak ada kendala. Suasana jalanan masih sangat ramai sekali. Jalan masih dipenuhi oleh bus malam dan truk pengangkut barang. Masuk di Purwodadi suasana yang tadinya ramai kini berubah menjadi sangat gelap gulita (gulita itu sebangsa cumi-cumi, sotong, dan sebagainya) tepatnya memasuki KAWASAN HUTAN. Zengzeeeeeeng... kalau aku sih biasa saja lha wong tiap ke Rembang jalurnya mesti lewat situ jadi gag ada yang perlu dikhawatirkan. Malahan yang ada jalanan sana lagi dibongkar buat persiapan lebaran, banyak banget pungutan liar kayak Pak Ogah. Tapi itung-itung jadi penjaga hutan yang sepi sih. Ada dua jalan alternatif setelah keluar dari Purwodadi yaitu lewat Blora atau lewat Pati. Sekali lagi, kami sebagai rakyat jelata harus tunduk dan patuh kepada kepala suku. Akhirnya sang kepala suku memerintahkan untuk lewat jalan alternatif Blora saja dikarenakan ada perbaikan jalan di Pati. Waktu menunjukkan pukul setengah 3 pagi. Rumah warga udah pada tidur. Kata kepala suku jam segitu pas banget buat istirahat, pantesan jalanan arah Blora sepi sekali apalagi lewat jalur hutan jati-jatian. Aku pikir jalanan di situ ya kayak jalanan di hutan Purwodadi, biasa aja. Toh aku sering lewat situ kalau lebaran. Entah kenapa saat di tengah jalan mataku berat sekali, pemirsaaaah! Tiba-tiba saja aku menguap, menguap, dan terus mengeluarkan uap. Ternyata! Ternyata aku mengantuk -_____- ku putuskan untuk tidur sejenak. Serius waktu tidur di jalan gag enak banget. Jalanan bergelombang karena ada perbaikan, banyak pungutan liar, dan gelap! Aku tertidur kurang lebih 1,5 jam. Bangun-bangun mobil sudah sampai di Rembang Selatan. Sebenarnya masih ngantuk tapi badan udah pegel-pegel semua ya sudah akhirnya dengerin musik lagipula tinggal 15 menit lagi sudah sampai di tempat tujuan.
Sesampai di rumah saudara semua barang berharga termasuk peti harta karun kami, kami turunkan. Aku langsung meneruskan tidurku hingga 3 jam ke depan. Akhirnya menemukan sebuah pulau kapuk beserta fasilitasnya! AAAAAAH! Sebenarnya kami dikatakan menginap bukan, tidak menginap juga bukan. Menginapnya ya di dalam perjalanan tadi itu.
Tanggal 1 Juli 2012 pukul 14.30... Semua barang sudah masuk ke dalam mobil. Kami semua akan balik ke Yogyakarta, kota rumah kami. Kali ini kepala suku meminta untuk lewat jalur Pati. Macet, panas, sumpek, jalan bergelombang, dan berdebu! Ya itu yang kami rasakan. Terjebak dalam kemacetan. Apa boleh buat, segera ambil HP dan dengarkan lagu sebagai pengusir rasa jenuh. Maghrib tiba kami istirahat sejenak di SPBU. Selesai menunaikan ibadah wajib, perjalanan kami lanjutkan. Kali ini menyusuri hutan belantara yang sama sekali tidak ada penerangan jalannya. Untungnya saja ada mobil yang menuntun kami lewat jalur alternatif yang menyimpan 'sesuatu' tersebut. Jalanan naik turun, samping kiri kanan hutan belantara, tidak ada penerangan dan sekali lagi, gelap! Aku berpikir, ah kalau lewat jam 2 malam di tempat seperti ini bagaimana gregetnya? Itu membuat bulu di seluruh tubuhku berdiri semua termasuk.... lupakan!
Setelah berjuang melewati jalan 'maut' tersebut tibalah di Kota Solo. Kami berhenti sebentar untuk mengisi perut di warung nasi liwet. Nasinya kayak nasi uduk, ayamnya alot banget pemirsa. Selagi menunggu, aku membaca koran milik si empunya warung. Dipasang di headline dengan judul yang emang horor dan kejadiaannya gag lama setelah aku lewat jalan Blora.

Bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar