Hai. Selamat pagi semuanya. Meskipun pagi hari ini tidak secerah seperti Hari Minggu biasanya, ya karena sudah dua hari ini hujan terus-menerus tanpa henti aku tetap akan memposting tulisan baru di blog ini. Entah kenapa tiba-tiba muncul perasaan ingin menuliskannya. Bermula dari pertemuan semalam dengan sahabatku di salah satu kafe dan kami pun bertukar cerita. As always, kami bertiga bercerita ngalor ngidul sampai waktu yang tidak terasa menunjukkan pukul 11 malam. Ada salah satu cerita yang menggugah benakku. Saat sahabat menceritakan seseorang yang ku kenal selama kurang lebih 12 tahun. Ingatanku muncul seketika saat ia mengucap namanya. Sakit, tentu saja. Hanya dengan mendengar namanya saja aku sudah merasakan emosional yang memuncak, apalagi mengucapkan namanya.
Sahabat itu lalu menceritakan jika seseorang yang ku kenal selama 12 tahun itu merasakan apa yang pernah aku rasakan selama ini. Sebut saja orang itu merasakan ketidak keberuntungan. Sahabatku menambahkan jika itu terjadi kurang lebih 5-6 tahun yang lalu. Itu adalah saat dimana aku menemukan kebahagiaanku. Aku sama sekali tidak menyadarinya. Roda itu berputar di saat aku merasakan kebahagiaan. Entahlah perasaan apa yang muncul ketika aku mengetahui kabar seseorang yang ku kenal selama 12 tahun itu. Ada rasa bahagia dan kepuasaan muncul dari dalam diri. Aku dapat merasakan hukum karma berlaku kepada siapa pun. Namun ada satu sudut dalam relung hatiku yang menyesal karena aku terlambat menyadarinya. Selama ini aku selalu menyalahkan diri sendiri. Ternyata salah. Selama ini aku yang merasakan kesedihan dan sakit hati. Ternyata ada yang hidupnya lebih menyedihkan dari apa yang aku alami.
Kini aku percaya manusia memang memiliki zona waktunya masing-masing. Aku butuh 5-6 tahun untuk menyadari ini semua. Banyak hal dari kehidupanku yang dapat aku ambil segala pelajarannya. Aku yang saat itu berusia 13 tahun tidak berani berinteraksi dengan teman. Aku yang saat itu berusia 17 tahun menemukan sahabat. Aku yang saat itu berusia 19 tahun dapat melihat dunia lebih luas. Kini aku yang saat ini berusia 23 tahun baru menyadarinya. Roda itu benar-benar berputar dan aku baru menyadarinya sekarang. Terima kasih masa lalu, telah mengajarkanku tentang kesendirian, keterpurukan, dan akhirnya aku paham apa makna di balik sakit hati ini yang sesungguhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar