Hai apa kabar kalian. Kalau biasanya aku nulis sambil menyapa gini, kali ini aku sedikit tidak merasakan semangat yang menggebu-gebu untuk menyapa kalian. Sigh. For your information, sebelumnya postingan ini bakal aku jadikan slot postingan istimewa untuk menyambut (cielah menyambut) postingan tulisanku yang sudah tembus sejumlah 200 tulisan. Namun karena suatu hal yang tak terduga dan sampai sekarang aku pun masih unbelievable, akhirnya welcome to my 200 postings ditiadakan alias ngga ada. Sebagai gantinya aku akan menulis tentang salah satu kpop artist yang kemarin ini menyita perhatian seluruh penjuru dunia. Yap postingan kali ini tentang Kim Jonghyun SHINee. Meski sudah lebih dari sepuluh hari dari kepergiannya, aku memposting tulisan ini juga berepatan sehari setelah SM Entertainment telah merilis MV berjudul Dear My Family Live Concert Version. Jonghyun for the opening and also the ending of this video.
Rest in Peace, Kim Jonghyun |
Jujur sih masih agak berat buat nulis tentang sosok lead vocal dari grup kpop SHINee ini. Kepergiannya mendadak tanpa ada yang menduganya. Pasalnya berita ini muncul sesaat setelah agensi dari Bigbang yaitu YG Entertainment memberikan konfirmasi bahwa Taeyang akan menikah dengan kekasihnya di tahun 2018 nanti. Ibaratnya anak-anak kpop di seluruh penjuru dunia tuh lagi anget-angetnya ngasih ucapan selamat eh tiba-tiba jebret dapat kabar yang sangat-sangat-sangat mengejutkankan. Berhembus kabar bahwa salah satu member dari SHINee, yaitu Jonghyun meninggal dunia.
Awal mengetahui kabar mengejutkan ini sempat nggak percaya. Bener nggak sih atau jangan-jangan cuma hoax doang. Soalnya dulu juga pernah ada kabar burung yang menyatakan bahwa salah satu idol kpop meninggal dunia. Grup line kpop, twitter, dan instagram seketika ramai membahas mengenai kematian mendadak Jonghyun ini. Bahkan nama Jonghyun sempat menjadi trending topic worldwide dengan jumlah 3,3 juta kicauan pada saat itu.
Jonghyun ditemukan oleh polisi daerah Gangnam di sebuah apartemen sewaan dalam kondisi tidak sadarkan diri setelah menghirup udara pembakaran dari briket yang ia bakar. Diduga Jonghyun melakukan bunuh diri karena mengalami depresi yang telah ia idap dari tahun lalu. Ia sempat mengirimkan sebuah pesan singkat untuk noona-nya sesaat sebelum melakukan bunuh diri.
Jauh dari itu semua, Jonghyun telah memberikan isyarat-isyarat bahwa dirinya depresi hingga akhirnya akan melakukan ini semua. Sebelumnya ia menulis lirik lagu yang memiliki arti sangat menyentuh. Lagu tersebut dilantunkan oleh penyanyi bernama Lee Hi dengan judul Breathe. Kalau kalian baca postingan aku sebelumnya, lagu Breathe ini aku jadikan author picked lagu di saat merasa putus asa. Kalian bisa baca di sini. Jonghyun juga membawakan lagu ber-genre ballad dengan judul End of The Day dan baru-baru ini adalah Lonely yang dinyanyikan bersama Taeyeon SNSD. Fans juga sempat menduga makna dari lirik lagu milik Jonghyun ini. Ada apa sebenarnya selama ini yang ada pada diri Jonghyun?
Rupanya lead vocal dari SHINee ini juga mengungkapkan isyarat depresinya pada saat melakukan live melalui akun instagram pribadinya. Jonghyun mengungkapkan bahwa dirinya tidak ada rencana untuk merayakan hari natal. Ia juga berkeluh kesah bahwa akhir-akhir ini dirinya merasa sangat lelah dan menjadi buruk.
Isyarat lain juga diterima oleh sahabat dekat Jonghyun. Dia adalah member dari Dear Cloud bernama Nine9. Jonghyun meminta tolong kepada Nine9 untuk mengungkapkan surat terakhirnya jika ia sudah meninggal dunia. Nine9 telah berusaha untuk menghibur Jonghyun dan mengatakan ini semua kepada keluarga sahabatnya tersebut. Namun upaya yang telah dilakukan tetap tidak membuahkan hasil yang baik.
Try not to cry. Aku sedih. Mau dibilang lebay, alay, norak, bodo amat deh. Aku tetep bakalan sedih. Gimanapun juga SHINee adalah grup kpop pertama yang aku kenal. Kenal kpop pun juga dari lagu-lagu mereka. Inget ngga sih sama variety show Hello Baby. Mereka mengasuh anak bernama Yoogeun. Sejak saat itu suka sama koreaan deh. I am not Shawol, but however I trapped into kpop life because I watched you on Youtube around 7-8 years ago. Thank you for inspiring me. You'll be missed all people in the world. Selamat jalan, Kim Jonghyun.
Jonghyun ditemukan oleh polisi daerah Gangnam di sebuah apartemen sewaan dalam kondisi tidak sadarkan diri setelah menghirup udara pembakaran dari briket yang ia bakar. Diduga Jonghyun melakukan bunuh diri karena mengalami depresi yang telah ia idap dari tahun lalu. Ia sempat mengirimkan sebuah pesan singkat untuk noona-nya sesaat sebelum melakukan bunuh diri.
"Biarkan saya pergi.
Katakan kalau saya sudah melakukan yang terbaik, salam perpisahan terakhir."
Jauh dari itu semua, Jonghyun telah memberikan isyarat-isyarat bahwa dirinya depresi hingga akhirnya akan melakukan ini semua. Sebelumnya ia menulis lirik lagu yang memiliki arti sangat menyentuh. Lagu tersebut dilantunkan oleh penyanyi bernama Lee Hi dengan judul Breathe. Kalau kalian baca postingan aku sebelumnya, lagu Breathe ini aku jadikan author picked lagu di saat merasa putus asa. Kalian bisa baca di sini. Jonghyun juga membawakan lagu ber-genre ballad dengan judul End of The Day dan baru-baru ini adalah Lonely yang dinyanyikan bersama Taeyeon SNSD. Fans juga sempat menduga makna dari lirik lagu milik Jonghyun ini. Ada apa sebenarnya selama ini yang ada pada diri Jonghyun?
Rupanya lead vocal dari SHINee ini juga mengungkapkan isyarat depresinya pada saat melakukan live melalui akun instagram pribadinya. Jonghyun mengungkapkan bahwa dirinya tidak ada rencana untuk merayakan hari natal. Ia juga berkeluh kesah bahwa akhir-akhir ini dirinya merasa sangat lelah dan menjadi buruk.
Isyarat lain juga diterima oleh sahabat dekat Jonghyun. Dia adalah member dari Dear Cloud bernama Nine9. Jonghyun meminta tolong kepada Nine9 untuk mengungkapkan surat terakhirnya jika ia sudah meninggal dunia. Nine9 telah berusaha untuk menghibur Jonghyun dan mengatakan ini semua kepada keluarga sahabatnya tersebut. Namun upaya yang telah dilakukan tetap tidak membuahkan hasil yang baik.
"Aku sudah hancur dari dalam. Depresi yang perlahan-lahan menguasaiku seluruhnya, dan aku tak bisa menang darinya.
Aku membenci diriku sendiri. Aku mencoba untuk bertahan dan meminta diriku untuk kuat, tapi tidak ada jawaban.
Jika aku tidak bisa membersihkan napasku, lebih baik berhenti sekalian.
Aku bertanya siapa yang akan menjagaku.
Hanya ada Aku.
Aku sendirian.
Mudah mengatakan untuk mengakhiri semuanya.
Sulit sebenarnya untuk mengakhirinya.
Aku selama ini hidup karena kesulitan yang kuhadapi.
Mereka mengatakan aku ingin kabur.
Benar memang. Aku ingin kabur.
Dari diriku.
Dari kamu.
Aku bertanya siapa. Ini Aku. Dan ini aku. Dan ini aku lagi.
Aku bertanya kenapa aku semakin kehilangan kenangan. Mereka menjawab karena itu kepribadianku. Baiklah. Jadi pada akhirnya semua ini salahku.
Aku ingin seseorang menyadari, tapi tidak ada. Tidak ada yang menemuiku, tentu saja mereka tidak tahu aku ada.
Aku bertanya kenapa orang hidup. Ya karena mereka hidup saja.
Kalau aku bertanya kenapa orang mati, kurasa mereka akan menjawab kalau itu karena lelah.
Aku menderita dan khawatir. Aku tidak pernah bisa mengubah jalanku menjadi kebahagiaan.
Sakit hanya ada perasaan sakit.
Mereka mengatakan agar aku tidak seperti itu.
Kenapa? Aku bahkan tidak bisa mengakhiri dengan cara yang kuinginkan?
Mereka mengatakan padaku untuk mencari tahu mengapa aku terluka.
Aku tahu benar kenapa. Aku terluka karena diriku. Semua salahku dan karena aku jahat.
Dokter, inikah yang ingin kamu dengar?
Ini semua bukan salahku.
Saat dokter menyalahkan kepribadianku dengan suara yang pelan, aku berpikir mudah sekali menjadi seorang dokter.
Luar biasa bagaimana aku terluka. Orang yang lebih terluka bisa hidup lebih baik. Orang yang lebih lemah juga hidup dengan baik. Kurasa tidak. Dari semua yang hidup, tidak ada seorang pun yang lebih terluka daripada aku dan tidak ada yang lebih lemah daripada aku.
Tapi mereka mengatakan aku harus tetap hidup.
Aku berkali-kali bertanya, tapi ini bukan untukku. Ini demi kamu.
Aku ingin semua ini demi aku.
Jangan katakan hal yang tak masuk akal.
Pikirkan lah kenapa aku terluka? Aku sudah mengatakan kenapa. Kenapa aku terluka. Tidak seharusnya terluka seperti ini karena hal tersebut? Apakah aku harus menyebutkan detail yang lebih dramatik?
Aku butuh cerita yang lebih lagi?
Ini bukan tempatku untuk memerangi dunia.
Ini bukan hidupku menjadi dikenal di dunia.
Mereka mengatakan kenapa aku semakin terluka. Karena aku menghadapi dunia, karena aku dikenal di dunia. Kenapa aku memilih ini? Itu lucu.
Ini keajaiban aku bisa bertahan hingga sekarang.
Apa yang bisa kukatakan lag? Katakan padaku aku telah bekerja keras.
Kalau aku sudah bisa bertahan dengan baik sampai sekarang. Kalau aku bekerja keras.
Bahkan jika kamu tidak bisa tersenyum merelakanku pergi, jangan salahkan aku.
Aku bekerja keras.
Aku benar-benar bekerja keras.
Selamat tinggal."
Aku membenci diriku sendiri. Aku mencoba untuk bertahan dan meminta diriku untuk kuat, tapi tidak ada jawaban.
Jika aku tidak bisa membersihkan napasku, lebih baik berhenti sekalian.
Aku bertanya siapa yang akan menjagaku.
Hanya ada Aku.
Aku sendirian.
Mudah mengatakan untuk mengakhiri semuanya.
Sulit sebenarnya untuk mengakhirinya.
Aku selama ini hidup karena kesulitan yang kuhadapi.
Mereka mengatakan aku ingin kabur.
Benar memang. Aku ingin kabur.
Dari diriku.
Dari kamu.
Aku bertanya siapa. Ini Aku. Dan ini aku. Dan ini aku lagi.
Aku bertanya kenapa aku semakin kehilangan kenangan. Mereka menjawab karena itu kepribadianku. Baiklah. Jadi pada akhirnya semua ini salahku.
Aku ingin seseorang menyadari, tapi tidak ada. Tidak ada yang menemuiku, tentu saja mereka tidak tahu aku ada.
Aku bertanya kenapa orang hidup. Ya karena mereka hidup saja.
Kalau aku bertanya kenapa orang mati, kurasa mereka akan menjawab kalau itu karena lelah.
Aku menderita dan khawatir. Aku tidak pernah bisa mengubah jalanku menjadi kebahagiaan.
Sakit hanya ada perasaan sakit.
Mereka mengatakan agar aku tidak seperti itu.
Kenapa? Aku bahkan tidak bisa mengakhiri dengan cara yang kuinginkan?
Mereka mengatakan padaku untuk mencari tahu mengapa aku terluka.
Aku tahu benar kenapa. Aku terluka karena diriku. Semua salahku dan karena aku jahat.
Dokter, inikah yang ingin kamu dengar?
Ini semua bukan salahku.
Saat dokter menyalahkan kepribadianku dengan suara yang pelan, aku berpikir mudah sekali menjadi seorang dokter.
Luar biasa bagaimana aku terluka. Orang yang lebih terluka bisa hidup lebih baik. Orang yang lebih lemah juga hidup dengan baik. Kurasa tidak. Dari semua yang hidup, tidak ada seorang pun yang lebih terluka daripada aku dan tidak ada yang lebih lemah daripada aku.
Tapi mereka mengatakan aku harus tetap hidup.
Aku berkali-kali bertanya, tapi ini bukan untukku. Ini demi kamu.
Aku ingin semua ini demi aku.
Jangan katakan hal yang tak masuk akal.
Pikirkan lah kenapa aku terluka? Aku sudah mengatakan kenapa. Kenapa aku terluka. Tidak seharusnya terluka seperti ini karena hal tersebut? Apakah aku harus menyebutkan detail yang lebih dramatik?
Aku butuh cerita yang lebih lagi?
Ini bukan tempatku untuk memerangi dunia.
Ini bukan hidupku menjadi dikenal di dunia.
Mereka mengatakan kenapa aku semakin terluka. Karena aku menghadapi dunia, karena aku dikenal di dunia. Kenapa aku memilih ini? Itu lucu.
Ini keajaiban aku bisa bertahan hingga sekarang.
Apa yang bisa kukatakan lag? Katakan padaku aku telah bekerja keras.
Kalau aku sudah bisa bertahan dengan baik sampai sekarang. Kalau aku bekerja keras.
Bahkan jika kamu tidak bisa tersenyum merelakanku pergi, jangan salahkan aku.
Aku bekerja keras.
Aku benar-benar bekerja keras.
Selamat tinggal."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar