Hai semua! Apa kabar? Niatnya mau olahraga pagi, jogging buat latihan lari dari kenyataan, eh malah jadi mager. Nggak nyadar diri sama timbangan yang lama-lama semakin merangkak naik. Walaupun mager, kudu harus dan wajib mencari produktifitas. Semangat! Apalagi ini weekend kan? Di weekend yang sangat cerah ini aku mau melanjutkan ceritaku mengenai alasan untuk belum menggunakan vlog hingga saat ini. Sebelum memulai untuk bercerita, aku akan mengingatkan ke kalian semua untuk no hate apapun keputusan yang sudah dibuat. Aku juga akan menegaskan kalau di tulisanku ini pure no judgement one side. Because basically we have different option to develops our passion. Ngerti ora?
Seperti yang sudah ku-spoiler-kan di postinganku sebelumnya, beberapa hari yang lalu aku mendapatkan pertanyaan dari salah satu teman dekatku. Tanya basa-basi doang sih, tapi setelah dipikir-pikir cukup menarik untuk dikembangkan menjadi bahan konten di blog.
"Kenapa sih nggak buat video blog aja?
"Konten blogmu udah lumayan banyak loh."
"Kenapa nggak nge-vlog aja sih?"
"Sekarang giliran buat vlog deh."
"Lagi nge-trend loh."
"Sekali-kali coba deh ngartis lewat youtube. Barangkali bisa tenar."
Wait... ini permulaan yang salah. Pandangan orang-orang udah salah mengenai kalau udah mejeng di Youtube berarti kalian udah jadi tenar. Sebenernya keuntungan dari menjadi tenar sendiri seperti apa sih? Okay you'll find new enviroment, you'll see new friends, you'll get new experiences. But other side kalau pada dasarnya kalian memulai sesuatu hanya dengan mencari ketenaran or whatever profit you want, itu malah bisa jadi boomerang untuk diri kalian sendiri.
Apalagi sekarang banyak banget kasus clickbait, reuploader, dan hal lainnya yang sifatnya cenderung merugikan. Kelihatan banget deh kalau clickbait mengincar viewers dan jumlah penonton yang menyukai. Ya kembali lagi ke kitanya masing-masing. Mau mengutamakan konten atau hanya ingin menjadi tenar dengan cara seperti itu?Aku memang sampai saat ini belum bisa memulai salah satu hal baru. Misal seperti membuat Youtube channel, membuat vlog, kemudian say hi to people di depan kamera, mengunggahnya, dan voilaaa jadilah vloger. Ya karena aku belum punya passion ke sana. Jadi inilah alasan pertamaku kenapa sampai hari ini belum ingin mencoba membuat vlog adalah do it because you love. Do it because your passion.
Sebenarnya ada sedikit ketertarikan, tetapi masih yang kayak gimana ya, tertarik tapi masih belum ada rencana ke depannya seperti apa. Nah semisal hal tersebut tetap aku kerjakan, ini mungkin akan berdampak jika mengerjakan setengah-setengah hasilnya juga jadi setengah-setengah gitu. Aku nggak mau cuma dicap ikut-ikutan lah, sok ngeksis padahal muka jelek lah, dan yang lebih miris adalah nggak konsisten. Kalau udah nggak konsisten tuh biasanya di awal semangat buat konten, semakin ke sini semakin jarang bikin konten, dan akhirnya berhenti karena bosan.
Basically, memang aku adalah seorang yang pemalu, ngga percaya diri, apalagi kalau di depan kamera. Selain itu, aku udah nyaman dengan diriku sendiri seperti ini. Salah satunya ya menulis. Dengan menulis seperti ini, menjadi bloger, sharing pengalaman ke kalian semua, membagikan tips, bertukar pikiran dapat memberikan manfaat untuk kalian yang sedang membaca di blog aku.
Pada dasranya kita semua, aku, kamu, kalian semua bebas untuk mengekspresikan diri melalui cara masing-masing. Dengan adanya kemajuan teknologi dan dukungan internet, vlog dan blog bisa menjadi salah satu media yang menguntungkan untuk berbagi. Menurutku keduanya sih sama saja. Cuma medianya saja yang sedikit berbeda. Seorang vloger bercerita di depan kamera lalu diunggah di youtube, sedangkan bloger bercerita sambil menuliskan apa yang ingin dituangkan lalu diunggah melalui wordpress, blogspot, atau bahkan website pribadi.
Apalagi sekarang banyak banget kasus clickbait, reuploader, dan hal lainnya yang sifatnya cenderung merugikan. Kelihatan banget deh kalau clickbait mengincar viewers dan jumlah penonton yang menyukai. Ya kembali lagi ke kitanya masing-masing. Mau mengutamakan konten atau hanya ingin menjadi tenar dengan cara seperti itu?Aku memang sampai saat ini belum bisa memulai salah satu hal baru. Misal seperti membuat Youtube channel, membuat vlog, kemudian say hi to people di depan kamera, mengunggahnya, dan voilaaa jadilah vloger. Ya karena aku belum punya passion ke sana. Jadi inilah alasan pertamaku kenapa sampai hari ini belum ingin mencoba membuat vlog adalah do it because you love. Do it because your passion.
Sebenarnya ada sedikit ketertarikan, tetapi masih yang kayak gimana ya, tertarik tapi masih belum ada rencana ke depannya seperti apa. Nah semisal hal tersebut tetap aku kerjakan, ini mungkin akan berdampak jika mengerjakan setengah-setengah hasilnya juga jadi setengah-setengah gitu. Aku nggak mau cuma dicap ikut-ikutan lah, sok ngeksis padahal muka jelek lah, dan yang lebih miris adalah nggak konsisten. Kalau udah nggak konsisten tuh biasanya di awal semangat buat konten, semakin ke sini semakin jarang bikin konten, dan akhirnya berhenti karena bosan.
Basically, memang aku adalah seorang yang pemalu, ngga percaya diri, apalagi kalau di depan kamera. Selain itu, aku udah nyaman dengan diriku sendiri seperti ini. Salah satunya ya menulis. Dengan menulis seperti ini, menjadi bloger, sharing pengalaman ke kalian semua, membagikan tips, bertukar pikiran dapat memberikan manfaat untuk kalian yang sedang membaca di blog aku.
Pada dasranya kita semua, aku, kamu, kalian semua bebas untuk mengekspresikan diri melalui cara masing-masing. Dengan adanya kemajuan teknologi dan dukungan internet, vlog dan blog bisa menjadi salah satu media yang menguntungkan untuk berbagi. Menurutku keduanya sih sama saja. Cuma medianya saja yang sedikit berbeda. Seorang vloger bercerita di depan kamera lalu diunggah di youtube, sedangkan bloger bercerita sambil menuliskan apa yang ingin dituangkan lalu diunggah melalui wordpress, blogspot, atau bahkan website pribadi.
Perlu ditekankan lagi aku bukan anti vlog. Aku suka keduanya. Aku menonton vlog dan aku menulis blog. Aku salut sama youtubers yang sampai sekarang masih bisa mempertahankan konten mereka. Mengutamakan kualitas konten daripada viewers atau likers.
Oke itu tadi alasan kenapa aku masih memilih blog menjadi media berbagiku ke kalian semua. See you next time!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar