Hai apa kabar kalian? Semoga kalian tidak merasakan kelaparan di sore hari yang hampir mendung ini ya. Aku mau bahas postingan kali ini lebih serius. Bukan tentang hal konyol, hal bodoh, atau hal-hal yang tak masuk akal jika dibaca oleh kalian semua. To the point saja lah. Akhir-akhir terjadi ledakan besar di industri musik. Musik di Indonesia didominasi dengan boygirlband pendatang baru seperti SM*SH, Hitz, XO-IX, Dragonboys, Cowboy Junior Cherrybelle, 7Icon, Princess, dan masih banyak sekali boygirlband Indonesia di luar sana. Secara tidak langsung pengaruh budaya Korea ini telah menular di Indonesia. Sudah terbukti kan? Kalau belum percaya lihat saja tayangan musik pagi di channel kesayangan anda.
Rata-rata boy-girlband asal Indonesia ini lebih condong ke "ikut-ikutannya". Kalau lagi musim ini, mereka ikut ini. Kalau sedang musim itu, mereka ikut itu. Tak heran mereka yang ingin tenar berusaha secepat-cepatnya agar tidak dikatakan ketinggalan jaman. Yang aku herankan adalah mengapa mereka harus instan dan secepat ini menjadi sosok superstar?
Semua pasti mengetahui keberadaan boyband terkenal asal Negeri Gingseng. Ya, Super Junior. Boyband yang baru saja mengadakan konser Super Show ke empatnya di Indonesia ini sedang hangat-hangatnya dibicarakan di segala kalangan, terutama remaja putri. Muka tampan, tentu! Skill saat di panggung, sudah jelas! Menurutku bukan hanya tampan dan skill saja yang banyak dikagumi. Satu hal yang terpenting adalah mereka bukan artis instan. Mereka ditrainee oleh suatu agensi raksasa yaitu SM Entertainment. Masa-masa trainee pun tak secepat itu bahkan ada yang sampai 7 tahun masa trainee. Para member Super Junior ini dilatih dengan didikan yang sangat keras. Pantas saja kalau mereka sudah melanglang buana ke seluruh penjuru dunia. Kesalahan terbesar adalah saat mengatakan Super Junior adalah boyband tanpa talenta dan skill. Itu adalah salah besar! Sangat-sangat besar. Mereka yang mengatakan seperti itu lah yang mentalnya mental instan, cenderung tergesa-gesa.
Sadar atau tidak, pemerintah Korea Selatan sendiri telah merencanakan hal ini 20 tahun yang lalu. Mereka memberi beasiswa kepada artis berbakatnya untuk sekolah di Amerika. Hasilnya dapat dilihat kan? Industri musik di Korea Selatan mengalami peningkatan yang sangat pesat. Tidak berhenti di musik, pemerintah Korea juga mencoba menjual di bidang drama. Winter Sonata, Full House, Boys Before Flower, dan drama-drama Korea lainnya merupakan drama yang ramai di pasaran negeri lain. Modal mereka adala kepercayaan diri, kerja keras, dan usaha. Boleh dikatakan sebagian pendapatan Korea Selatan juga berasal dari seni-seni seperti ini.
Kembali ke Indonesia. Keberadaan boyband Indonesia sebenarnya sudah ada sejak tahun 1990 sebut saja, ME pelantun lagu Inikah Cinta. Lagunya pernah boom di pasaran musik Indonesia. Namun pemerintahan Indonesia sepertinya belum tertarik dalam perihal seperti ini. Tampaknya Indonesia lebih cenderung ke bidang politiknya yang terus panas. Yang terpenting adalah prosesnya, hasil memuaskan pasti akan datang dengan sendirinya asal niat dan sungguh-sungguh. Kita berdoa saja semoga Indonesia dapat menjadi negara yang lebih baik dari sebelumnya. Aku berharap Indonesia dapat berkaca dari Korea Selatan.
Dengan semangat yang masih membara kupersembahkan postingan ini untuk mereka yang menghargai karya orang lain tanpa mencemoohnya. Save original product! Plagiatism not allowed. And the last, naega neomu yeppeo ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar