Kau tahu? Terkadang aku ingin menjadi sebuah komputer. Komputer yang bukan sembarang alat elektronik yang dapat menyala jika tombol power on itu dinyalakan dan dapat mati dengan meng-klik huruf shut down. Aku ingin menjadi komputer karena tidak merasakan sakit, tidak merasakan apa itu sedih, tidak merasakan haus, tidak merasakan indahnya jatuh cinta, tidak terbuai dengan nafsu, dan tidak merasakan pedihnya lara hati. Dia hanya menjalankan apa yang diperintah oleh sang operator.
Tetapi, aku tidak ingin menjadi komputer yang seperti itu. Menjalankan segala apa yang diperintah, seakan menjadi sosok yang sangat murahan sekali. Belum lagi jika suatu saat generasi baru datang untuk mengucilkan komputer lawas nan jadul itu, kau akan ditinggalkan oleh operatormu dan operatormu akan melirik pada komputer-komputer yang super canggih.Ah sama saja, datang secara tiba-tiba lalu meninggalkanmu begitu saja. Itulah persamaan antara komputer dengan perasaan yang sangat ku benci yang ku sebut dengan istilah cinta. Pada akhirnya akan terkucilkan karena 'generasi baru'. Isn't right?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar