Selamat malam, apa kabar kalian? Sudah lama aku tidak menulis hal-hal absud di blogku ini hahaha. Aku terlalu sibuk untuk melakukan hal konyol yang dapat membuang waktuku. Akhir-akhir ini kesibukanku adalah mencari pendidikan di jenjang terbaru yaitu perguruan tinggi. Aku telah mengikuti seleksi undangan namun, belum rejekiku. Ku putuskan untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi lewat jalur SNMPTN tulis. Aku sibuk belajar, sibuk les, sibuk makan sampai lupa mandi loh. Sebenarnya aku sudah mendapatkan sekolah cadangan, perguruan tinggi swasta. Tapi namanya manusia pasti gag ada puasnya. Ya, termasuk diriku ini. Aku ingin sekali masuk ke perguruan tinggi negeri seperti UGM. Itulah impianku selama ini yang belum bisa ku wujudkan. SNMPTN tulis telah berakhir dan kini aku tinggal berserah diri kepada Yang Kuasa. Kalau belum terwujud di UGM, aku akan mencoba di UNS, Solo.
Memang berat jauh dari rumah apalagi kamar kesayangan. Tapi mau bagaimana lagi? Aku harus mencobanya. Aku mencoba lewat jalur mandiri. Entah diterima atau gag yang penting berusaha dulu deh.
Menurut kalian, ambisi terbesar bisa bikin kita sakit hati sendiri gag sih? Aku kok merasa aku terlalu berambisi kuat. Ambisiku ini harus tercapai. Buruknya, jika aku gagal pasti aku selalu menyerah. Apa ada yang salah denganku? Usaha apalagi yang harus ku perbuat?
Aku merasa orang-orang yang pernah memusuhiku justru lebih beruntung daripada aku. Apa aku gag bisa merasakan secuil kebahagiaan seperti orang-orang yang pernah membenciku? Aku tak seberuntung mereka yang punya teman banyak, pergaulan yang sangat luas. Aku hanyalah perempuan yang kurang pergaulan seperti mereka. Aku malu jika harus bertemu dengan teman-teman lamaku. Lebih baik berdiam diri, mengambil posisi duduk yang jauh dari pandangan mereka, membicarakan hal-hal basa-basi dengan teman yang sama seperti aku. Mungkin mereka menganggap aku tidak bisa selevel dengan mereka.
Seringkali aku merasa sakit ketika melihat orang tersebut muncul di timeline twitterku. Aku sempat berpikir, "Mengapa aku harus dipertemukan dengan orang seperti dia? Mengapa aku yang jadi korban? Mengapa bukan orang lain saja?" Aku ingin menyalahkan Tuhan. Tapi aku gag bisa berbuat apa-apa. Aku sadar, menyalahkan Dia bukanlah jalan satu-satunya. Justru aku yang akan kena karmaNya. Mungkin Allah sedang menguji kesabaranku. Sampai manakah aku harus bersabar?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar