Welcome to all passangers! Read carefully, enjoying with my mind!

Selamat datang di blog saya. Apakah anda pernah merasakan manisnya jatuh cinta? Di saat anda merasakan perasaan seperti itulah, anda harus bersiap diri untuk merasakan kepahitannya.

Sabtu, 10 Februari 2018

Buku #10 Ojou!

Judul: Ojou!
Penulis: Andry Setiawan
Penerbit: Penerbit Haru
Tebal: 253 halaman
Terbit: Februari 2013
ISBN: 9786027742116

“Aku benci dengan orang-orang seperti mereka.”
Higuchi Lydia tertegun begitu mendengar kata-kata dingin yang keluar dari mulut Kim Jeong, mahasiswa kedokteran sekaligus partner Hi5-nya.
Awalnya, Lydia berniat untuk hidup normal di Korea. Tetapi, kenyataan seperti tidak mengizinkannya. Setiap hari, ia diuntit sesosok pria berjas putih dan dipaksa melakukan hal-hal yang tidak disukainya.
Lydia berusaha melupakan fakta bahwa ia adalah bagian dari sebuah keluarga yang tidak akan bisa dibayangkan oleh siapapun—tak terkecuali Jeong.
Terutama Jeong.
Saat akhirnya Jeong tahu kebenarannya dan menjauhi Lydia, hati gadis itu pun berontak.
Tetapi rasa suka itu bukan buih kan?

Halo semuanya! Apa kabar? Ketemu lagi sama aku di blog pribadiku ini. Hehehe. Pada postingan kali ini aku bakal mereview satu buku novel lagi yang berjudul Ojou! Sorry banget baru bisa review sekarang karena beberapa minggu lalu nggak ada waktu untuk menyempatkan membaca buku. Sedih sih lihat buku di lemari masih banyak yang belum dibaca. Saking banyaknya sampai bingung mau membaca yang mana. Novel Ojou! ini merupakan novel ketiga yang aku baca dalam waktu satu hari. Oh ya sebelumnya aku tidak mengerti dengan istilah ojou dalam judul novel ini. Ternyata di dalam novel ini juga dijelaskan makna dari ojou tersebut. Dilihat dari bentuk fisiknya sih tebel, tetapi isinya ringan banget. Kalau lagi nunggu pesawat, bosen, diam di kafe, nunggu hujan reda, novel ini cocok untuk dibaca sekali duduk. Bahkan aku bisa merekomendasikan buku ini untuk kalian yang super sibuk dan tidak ada waktu luang untuk membaca buku. Jangan lupa baca buku ya.

As always aku akan me-review dari bentuk fisiknya terlebih dahulu. Aku suka sama covernya. Lucu banget. Ada gambar anak cewek berbaju kimono warna pink. Lalu judul novelnya juga simple. Lucu pisan pokoknya. Awalnya aku kira novel ini tuh berlatar belakang Jepang. Don't judge me because I am not "Do not judge book by it's cover" person like. Tipikal gampang ketipu sama cover nih. Ternyata salah. Sebenarnya novel ini masih satu seri dengan novel Close To You. Bukan berlatar Jepang melainkan masih satu latar dengan Kampus Kwang Hae. Tentunya dengan suasana kampus dan asramanya. Sebagai orang yang jarang mengutamakan prinsip "Jangan menilai buku dari covernya", aku benar-benar tertipu kesekian kalinya. Novel ini tuh nggak setebal apa yang aku bayangkan. Bahkan bisa kalian baca sekali duduk. Kenapa? Pertama adalah kertas yang lumayan tebal. Ini kejadian sewaktu aku membalikkan ke halaman selanjutnya. Aku mengira ada halaman yang terselip ganda. Namun setelah aku lihat nomor halamannya ternyata tidak. Ini karena penggunaan kertas yang tebal. Kedua adalah pengunaan ukuran font yang menurutku cukup terlalu besar. Berbeda dari seri sebelumnya, font yang digunakan pada novel ini cukup besar. Namun aku lebih menyukainya karena nggak bikin mata cepet sakit dan lelah ketika membacanya.

Selanjutnya adalah isi dari novel tersebut. Aku sempat bingung dengan penggunaan kata pada awal bab di novel ini. Ketika Michelle yang berasal dari Mongolia tersebut kehilangan dompetnya hingga akhirnya makan malam di restoran mewah. Nah di situlah aku sempat agak kebingungan mencerna adegan tersebut, ini gimana sih ceritanya. Namun, setelah dibaca keseluruhan ceritanya perlahan aku memahami isi cerita di dalam novel tersebut. Storyline yang disajikan terkesan seperti jalan cerita anak remaja yang sedang jatuh cinta. Ada rasa suka, rasa cemburu, ya tipikal novel remaja muda yang akan beranjak ke dewasa. Dari segi tokoh dan karakter aku tidak memasalahkannya. Lidya yang diceritakan memiliki karakter yang gampang berteman dengan siapa saja. Jeong yang menjadi wali dari Lidya. Michelle, teman Lidya dari Mongolia.

Dari keseluruhan setelah aku membaca novel ini, bisa kukatakan ini adalah cerita pendek yang menjadi panjang. Jika saja penulis menambahkan beberapa alur cerita lagi dan tentunya plot twist yang lebih greget lagi, it will be better. But overall like I said before, buku ini cocok untuk dibaca sekali duduk. Mungkin dari ide itu penulis memang ingin menjadikan buku ini memiliki alur cerita yang ringan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar