Welcome to all passangers! Read carefully, enjoying with my mind!

Selamat datang di blog saya. Apakah anda pernah merasakan manisnya jatuh cinta? Di saat anda merasakan perasaan seperti itulah, anda harus bersiap diri untuk merasakan kepahitannya.

Minggu, 30 Agustus 2015

My Daily Life #9 KKN Day 21

Selamat malam dan selamat datang kembali di blog aku. Walaupun nyawa udah diujung tanduk, musti tetep semangat buat nulis pengalaman aku KKN di minggu ke-3 ini. Kalau kalian bertanya, apakah masih semangat hidup di desa, jawabannya adalah masih semangat karena seminggu lagi penarikan KKN. Hore!! Seperti biasa aku mau menyapa kalian live from this village using best connection from telkomsel (walaupun sponsor utama KKN tahun ini adalah indosat), apa kabar kalian hari ini? Semoga selalu baik-baik saja ya. Ini adalah postingan ketiga dengan hashtag my daily life. So far so good di sini. Selain minggu depan udah penarikan, minggu ini bakal jadi the best moment selama hidup di desa. Kenapa kenapa dan kenapa? Let's check this out!

KKN hari ke-15, ke-16, dan ke-17
Hari ini udah dapat setengah dari perjalanan keseluruhan proker KKN yang udah dikerjakan. Artinya udah dapat 15 hari tugas KKN dari jadwal semula. Artinya lagi udah 15 hari hidup di desa tanpa nonton TV. Kalau diibaratkan bulan puasa, bentar lagi bakal ada malam lailatul qadr tanpa televisi.
Seperti minggu-minggu sebelumnya, proker individu masih berjalan lancar jaya. Buku laporan udah semakin rame dengan hadirnya tanda tangan. Sekarang tiap pembimbing KKN datang ke posko pasti nggak pernah lupa dengan minta tanda tangan. Iya lah, soalnya rumor sidak udah nyebar kemana-mana di minggu ini.
Masa ada yang broadcast kalau satu unit diskors gara-gara ninggalin poskonya. Hoax sih hoax, tapi kan kesel juga udah deg-degan tambah deg-degan lagi sama berita begituan. Beneran deh ini bakal jadi minggu ter-hectitc selama rangkaian KKN sebulan ini. Hectic bukan karena kerjaan proker ya, tapi kudu lari-larian, kejar-kejaran, bahkan ada yang sampai minta janjian ketemuan pendamping di kota demi tanda tangan doang.
Sampai pada akhirnya, tim sidak dari kampus datang ke posko. Ini juga dikasih taunya sama posko tetangga yang pagi-pagi udah disidak sama tim yang bersangkutan. Gimana nggak kaget, pagi-pagi baru bangun tidur dan siap-siap mau masak eh disidak. Nggak jadi masak, pada sibuk ngurusin buku laporan masing-masing. Kelar acara sidak-menyidak, mereka meninggalkan satu jejak tulisan berupa jumlah poin kesalahan. All the time I tried to be the best, but they gave me 3 pinalty points.

KKN hari  ke-18 
Selamat ulang tahun. Ulang tahun ke-22 tahun yang dirayakan di desa. Dapat kejutan ulang tahun yang sungguh-sungguh sangat membuatku terdiam sejenak. Bukannya kaget dikasih kejutan tapi malah mikir.
Mereka bisa dapat kue brownies beserta satu set lilin imut-imut dari mana coba? Ini kan desa? Nggak berhenti di situ malam harinya temen dari unit merencanakan sesuatu yang sama sekali di luar pikiranku. Akhirnya aku diajak keluar desa untuk pertama kalinya. Katanya sih karena aku yang nggak pernah balik rumah, makanya diajak jalan-jalan ke kota. Sederhana sih tapi udah seneng banget. Makan bareng di luar. Balik posko udah jam 1 malam. Balik-balik dapat kejutan lagi. Nih ya yang bikin kesel tapi mau kesel nggak bisa, kenapa kudu banget nyiramin minyak goreng di rambut pas malam hari? Kamar mandi posko kan jauh dari rumah. Mata udah kelewat ngantuk dengan terpaksa tidur dengan keadaan rambut klimis.
Nggak banyak yang bakal aku tulis untuk hari ini kecuali ucapan terimakasih dari teman-teman unit 384, teman-teman dari unit 385, geng ibu gemez, dan juga anak-anak di Dusun Kedung Kembang yang turut mempersiapkan dan memeriahkan kejutan ulang tahun. Meskipun perayaan tahun ini jauh dari orang tua, tapi aku ngerasa bersyukur banget bisa ngerayain bareng kalian semua. Love you dan peluk cium dari aku. Abis ini mewek deh. Kan jadi kangen sama rumah. Apa kabar orang-orang di rumah?

KKN hari ke-19, ke-20, dan ke-21
Balik proker udah kudu ngurus buat proker unit. Setelah kemarin udah dirapatkan habis tim sidak datang, akhirnya proker unit diadakan pada akhir pekan di depan kediaman Bapak Hadi. Prokernya sendiri dibagi menjadi dua acara. Hari Sabtu untuk proker bakti sosial sembako dan pakaian murah. Hari Minggu untuk sembako murah, lomba anak-anak, dan donor darah.
Nggak disangka banget ternyata hari pertama proker unit, semuanya udah pada standby di depan rumah Bapak Hadi. Persis kayak acara sembako murah di pasar-pasar yang tiap diadain menjelang lebaran. Rame banget. Aslinya sembako banyak, tiba-tiba udah abis gitu aja dalam waktu 30 menit. Ada yang ngerasa kecewa gara-gara nggak dapat jatah. Ada yang bolak-balik biar dapat banyak. Tapi mau dikata apa lagi kalau sembakonya udah habis.
Nggak mau kecolongan sama model "udah dapat jatah tapi ngantri lagi", kali ini semuanya lebih kerja ekstra lagi. Aku dapat kerjaan bagian hitung jumlah dan ngasih kembalian. Ada yang bagian keamanan dan antrian, ada yang bagian melayani pembeli. Persis dugaanku dengan hari lalu. Namanya sembako murah, dalam 30 menit udah habis gitu aja. Setelah urusan persembakoan murah ini selesai, saatnya ganti acara yaitu donor darah dan lomba anak-anak dalam memperingati hari kemerdekaan yang sudah berlalu. Nggak apa-apa lah ya telat, masih kerasa euforianya kok.
Kalau udah ada acara beginian pasti nggak kerasa sama waktu yang udah berlalu. Satu per satu warga udah pada balik ke rumahnya, yang tadinya rame banget sekarang tinggal tersisa temen-temen dan Pak Hadi. Beresin tenda, beresin rumah, beresin sampah, dan lain-lain. Kelar beres-beres tiba-tiba dari belakang punggung kok aku ngerasa ada yang nggak beres. Dan ternyata baju udah basah kena lemparan air bekas lomba tadi. Oh I see... Aku kecolongan lagi untuk ketiga kalinya. Damn, I was so surprised (again)!!

To be continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar