Welcome to all passangers! Read carefully, enjoying with my mind!

Selamat datang di blog saya. Apakah anda pernah merasakan manisnya jatuh cinta? Di saat anda merasakan perasaan seperti itulah, anda harus bersiap diri untuk merasakan kepahitannya.

Senin, 14 Januari 2013

Jodoh???

Tiap orang akan memiliki jodohnya masing-masing.
Tulang rusukmu itu hilang satu dan jika kau percaya serpihan tulang yang hilang itu ada di jodohmu kelak. 
Jodoh, kematian, kehidupan, keberuntungan, kesengsaraan ada di tangan Tuhanmu.

Aku termenung di persimpangan jalan. Menikmati indahnya perjalanan di kota yang akan sarat akan budaya ini, Kota Yogyakarta. Ku lihat air hujan yang tersorot dengan lampu kota, turun membasahi tanah budaya dengan alunan yang sangat lembut. Indah sekali. Entah mengapa perasaan ini merasa damai seketika aku melihat air hujan jatuh perlahan yang tersorot oleh lampu penerangan itu. Seketika segala masalah mulai dari responsi tadi sore hingga mata kuliah kalkulus yang penuh akan rumus luntur begitu saja. Sejenak aku menghela nafas. Kuasa Tuhan yang begitu indah.

Di bawah rintik hujan, aku memikirkan sesuatu. Sesuatu yang jarang aku pikirkan sebelumnya dan aku pun tak mau memikirkannya. Tuhan, adilkah kau padaku? Jika aku membicarakan masalah perasaan hati ini, rasanya aku ingin sekali marah kepadaMu, namun apa daya aku hanyalah makhluk hina yang penuh dengan gundukan dosa. Aku tak pantas untuk marah kepadaMu.

Semua pasti mengetahui bahwa jodohmu kelak ada di Tuhan. Tuhan yang mengatur jodohmu. Ada pula yang mengatakan, walau jodoh ada di tangan Tuhan tetapi kau bisa memperjuangkannya. Kau bisa saja dijodohkan dengan seseorang yang tak kau sangka sebelumnya. Misalnya saja, dengan seseorang yang dekat denganmu yang ternyata dia adalah teman semasa kecilmu. Allah tak akan mengubah suatu kaum sebelum kaum itu mengubah dirinya sendiri. Artinya, kau tidak akan mendapatkan sesuatu jika kau tak mengejarnya.

Namun, itu semuanya tak berlaku bagiku. Seakan-akan Tuhan tak ingin mendengar segala keluhanku. Aku bahkan jarang merasakan kebahagiaan menyayangi seseorang. Justru semakin ku kejar, semakin menjauh dariku. Kenyataan ini mau tak mau harus ku terima dengan hati yang lapang meski ku tahu aku lah yang harus menanggung perihnya dan pahitnya menelan kekecewaan ini.

Aku hanya membutuhkan serpihan keadilan, keadilan untuk perasaanku. Kau tahu? Perasaanku juga memiliki hak yang sama dengan yang lainnya, yakni bisa menyayangi dan mencintai seseorang tanpa gangguan orang luar.

Aku bisa saja menyayangi seseorang lelaki, asalkan lelaki itu tak akan mengkhianati dan menyakiti perasaanku. Aku bisa saja membenci seseorang lelaki, asalkan lelaki itu tak memikat mata hati saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar