Welcome to all passangers! Read carefully, enjoying with my mind!

Selamat datang di blog saya. Apakah anda pernah merasakan manisnya jatuh cinta? Di saat anda merasakan perasaan seperti itulah, anda harus bersiap diri untuk merasakan kepahitannya.

Rabu, 25 April 2012

Crazy Tale: Dindot, Dengarkan Suara Hatiku

Hai Dindot!! Aku harap kau membaca postingan ku yang ini.
Cukup rumit, tidak mudah untuk memahami sepenuhnya. Oleh karena itu, aku sarankan kamu harus membaca postingan ini dengan jeli-jeli kenyal. 
알겠어요?

Bismillahirahmanirrahim...
Dindot, sebenarnya aku ini anak siapa? Aku ini lahir dimana? Aku sering mendengar desas-desus bahwa aku hanya anak temuan. Ini berdasarkan cerita dari salah seorang tetanggaku yang bernama Mr. XY dan Ms. XX. Mereka bercerita bahwa 18 tahun yang lalu aku lahir di salah satu rumah sakit bersalin di kawasan Kota Yogyakarta. Dibalut dengan pakaian bayi yang disebut 'bedong' atau apalah namanya, aku lupa. Aku merasakan hangatnya dekapan seorang ibu. Tapi entah kenapa dekapan hangat dari seseorang 'ibu' tiba-tiba meninggalkan aku sendiri di ruangan inkubator khusus bayi-bayi yang baru saja lahir. Di ruangan tersebut aku menangis dan hanya menangis. Yang ku dengar hanya tangisan dari teman-teman sebayaku. Ya disebabkan ruangan tersebut adalah ruangan bayi. Sesekali suster yang memakai baju putih lengkap dengan topi khasnya menuju ke inkubatorku. Diberikannya susu formula krabby patty yang sangat lezat dan bergizi. Aku terdiam menikmati susu tersebut. Begitu lezat tapi aku lupa bagaimana kelezatan susu tersebut. Apakah sama dengan susu ibuku? Ah lupakan saja...

Hari ke hari aku lewati begitu saja dengan kerjaan yang sangat membosankan. Waktu itu, saat statusku masih menjadi bayi yang berumur 1 hari hanya diisi dengan kegiatan tidur, menangis, minum susu, ngompol, tidur, menangis, minum susu, ngompol, dan seterusnya sampai bosan. Tiba-tiba ada tangan ajaib yang mengangkatku dari inkubator tersebut. Akhirnya aku bisa terbang! Aku bisa melayang dengan sendirinya! Aku dibawa ke suatu ruangan dimana terdapat sejoli umurnya sekitar 27-28 tahun lah. Mereka menyambutku dengan penuh suka cita. Aku bingung! Siapa mereka berdua ini?! Mengapa mereka membawaku seperti ini? Mau dibawa kemana aku ini? Tiba-tiba saja, vokalis Armada Band yang bernama Rizal beserta kawanannya berdatangan sambil membawakan lagu "Mau Dibawa Kemana" hmm!!

Lanjut ke awal. Setelah menyanyikan lagu tersebut aku sampai di suatu tempat. Tempat itu dekat dengan sawah yang membentang tidak luas. Walaupun tempat itu dekat sawah dan kali, aku merasa sangat nyaman saat berada di dalamnya. Ya tempat itu adalah "Baiti Jannati" atau yang sering disebut "Rumahku Nerakaku". Oops salah maksudnya "Rumahku Surgaku". Aku disambut suara yang sangat berisik yang terdengar dari balik pintu rumah. Ternyata suara yang dapat memekikkan kuping itu adalah suara yang dihasilkan dari lelaki yang menyukai Kamen Rider. Lelaki yang baru 18 tahun menjadi kakakku. Begitu dia meneriakkan kedatanganku, sontak saja aku langsung menangis sekencang-kencangnya. Tingkahnya seperti mendapat mainan baru. Bayangkan saja seperti monyet kecil yang berbicara uk-ak-uk-ak.

Saat aku berumur 7 tahun, ayahku mencoba membuka bisnis kecil-kecilan. Ya hitung-hitung untuk menambahkan modal rumah tangga. Bisnis yang ditempuh adalah perberasan. Alasan beliau membuka usaha itu karena orang-orang sangat membutuhkan kebutuhan pokok tersebut. Kebutuhan pokok yang menjadi sumber pangan bagi seluruh umat di dunia. Beliau pernah bilang bahwa selepas anak gadisnya selesai menuntut ilmu di SMA beliau berjanji akan mengangkat ku sebagai Ambassador For The Rice And Produce.

Aku lanjutin ke klimaksnya saja...

Mr. XY beserta Ms. XX menambahkan ceritanya bahwa saat aku tamat sekolah, aku akan dikirimkan ke suatu negara. Negara dimana aku harusnya tinggal, CALIFORNIA. Permintaan kepala suku akhirnya terlaksana juga. Selepas UN kemarin, keluarga besar mengadakan upacara adat untuk mengangkatku sebagai Ambassador For The Rice And Produce. Saat ini, aku telah resmi diangkat menjadi duta makan beras oleh keluargaku. Disana aku dituntut untuk meneruskan usaha sosialisasi makan beras, Yeobo! Bagaimana bisa aku harus makan beras di sana, sedangkan kesehariannya mereka memakan tepung-tepungan?! Bagaimana pula aku harus meninggalkan Indonesia hanya untuk masalah ini, Ndot?!
Dindot hanya dirimu yang bisa membantuku saat ini. Bantulah aku atau aku hanya disebut orang gila semata karena tulisan blogku ini. Hahahaha....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar