Welcome to all passangers! Read carefully, enjoying with my mind!

Selamat datang di blog saya. Apakah anda pernah merasakan manisnya jatuh cinta? Di saat anda merasakan perasaan seperti itulah, anda harus bersiap diri untuk merasakan kepahitannya.

Sabtu, 14 Juli 2018

Mimpi di Lembaran Kertas HVS

Halo semuanya! Apa kabar kalian semua? Semoga tetap baik-baik saja ya.  Selamat berakhir perkan juga buat kalian yang hari ini libur. Tidak terasa kita telah berjalan di minggu kedua di Bulan Juli. Artinya, dua minggu lagi akan memasukin Bulan Agustus dan beberapa bulan lagi sudah masuk ke tahun baru. Cepet banget ya? Sesuatu yang sudah berlalu pasti akan tersugesti telah berlalu begitu saja. Lah wong kadang-kadang perasaanku mengatakan bahwa tahun 2012 baru saja berlalu, padahal ini sudah 6 tahun berlalu. Enam tahun loh ya. Nggak tahu kenapa kalau dulu di tahun 2012 malah justru ngerasa waktu berjalan lambat. Apa mungkin faktor dari umur ya?

Oke kita lupakan waktu yang berjalan, entah itu cepat atau lambat. Bagiku saat ini dan tentu saja prioritas yang lebih utama adalah bagaimana memanfaatkan waktu yang semakin hari semakin berjalan sangat cepat. Adakalanya untuk kita merenungi beberapa mimpi kita ke belakang. Istilah kerennya adalah flashback. Dulu waktu masih SMA, aku maunya kayak gimana sih di umur sekian tahun? Well right, cita-cita atau mimpi atau impian kita di bangku sekolah kadang nggak sejalan dengan realita kehidupan di umur saat ini. Iya nggak sih? Oke nggak semua, tapi beberapa. Dan anggota dalam kategori beberapa tersebut adalah aku.

Aku yang masih duduk di bangku sekolah pernah mempunyai impian untuk mempunyai klinik kecantikan di rumah sendiri, berbeda dengan keadaan di saat aku duduk di bangku jurusan Teknik Informatika. Yap sungguh sangat berbeda 360 derajat. Dan jika aku harus memilih, aku bahkan ingin mengubah mimpiku secepatnya.

Suatu saat pada seminar motivasi yang diadakan oleh jurusan kuliahku untuk mahasiswa yang sedang berjuang menyelesaikan skripsi, datanglah seseorang yang aku anggap sebagai penolong. Bukan penolong dalam artian sesungguhnya. Penolong ini hanya akan menjadi pemain figuran dalam lika-liku kehidupanku. Ibu Fanny, dosen senior psikologi. Beliau pernah mengatakan pada para peserta seminar motivasi saat itu.

"Apapun yang kamu cita-citakan, apapun mimpi kamu, tolong tulis dalam kertas ini.
Tulis sebanyak-banyaknya.
Kemudian simpan kertas tersebut di dalam dompet kalian.
Lihat 5-10 tahun berikutnya, apakah apa yang kamu mimpikan sudah tercapai?"

Beliau menyuruh aku tentunya kami semua, peserta seminar untuk menuliskan mimpi sebanyak-banyaknya. Aku bahkan sempat berpikir dalam bentuk logika, "Apa mungkin dari mimpi di lembaran kertas HVS ini bisa tercapai?" Melihat sekeliling temanku sudah memiliki daftar mimpi yang lumayan cukup banyak, aku mulai menuliskan satu per satu kata. Urutan pertama adalah wisuda, kedua skripsi, dan yang ketiga adalah berkaitan dengan mimpi-mimpiku selanjutnya. Berhubung aku merupakan orang yang memiliki banyak mimpi, ya sudah deh aku tulis semua apa yang aku inginkan untuk 5 tahun ke depannya.

Hingga pada akhirnya, 2 tahun setelah seminar motivasi tersebut diadakan, aku masih menyimpan erat-erat di dompet tentang mimpiku di lembaran kertas HVS tersebut. Aku membaca kembali dan I can do it. Ada suatu keberhasilan muncul dalam diri ketika mimpi itu bisa kita raih. Walaupun tidak semuanya dapat tercapai. Dari situlah aku menyadari akan ada waktunya di mana keberhasilan meraih mimpi akan terwujudkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar