Welcome to all passangers! Read carefully, enjoying with my mind!

Selamat datang di blog saya. Apakah anda pernah merasakan manisnya jatuh cinta? Di saat anda merasakan perasaan seperti itulah, anda harus bersiap diri untuk merasakan kepahitannya.

Senin, 20 Maret 2017

Lagu #5 Teori Ruang Sendiri

Selamat malam kalian semua. Apa kabar? Semoga hari ini menjadi hari yang berkesan bagi kalian. Kali ini aku mau posting tentang lagu Indonesia. Bukan ngomentarin lagu Indonesia, tapi lebih ke memaknai salah satu lirik lagu yang menurutku bagus banget buat diterapin di setiap hubungan asmara yang gitu-gitu terus. Aku ambil lagu dari penyanyi muda yang suaranya nggak usah diragukan lagi, Muhammad Tulus atau sering kita kenal Tulus.

Mas Tulus ini kalau buat lagu emang nggak pernah main-main sama liriknya. Dalam, penuh makna, dan dia kalau lagi nyanyi pasti deh makna dari lagu yang ia senandungkan bisa sampai ke hati pendengarnya. Salute banget deh sama Mas Tulus. Lagu yang bakal aku angkat di postingan kali ini berjudul Ruang Sendiri. Kenapa aku ambil judul Ruang Sendiri di antara banyak judul lagu milik Mas Tulus ya karena pas banget sama keadaanku dan aku benar-benar mengalaminya sendiri. Buat kalian yang belum pernah mendengarkan lagu Ruang Rindu, di bawah ini ada video yang aku ambil dari Youtube.

Jadi kalian udah denger lagunya kan? Gimana?

Aku butuh tahu seberapa kubutuh kamu
Percayalah rindu itu baik untuk kita

Menurutku, lagu ini ditujukan untuk masing-masing pasangan yang tiap detik, menit, jam selalu ada untuk pasangannya. Sampai lupa akan me time-nya masing-masing. Terkadang sebuah hubungan butuh banget yang namanya komunikasi, tapi kalau tiap menit wajib ngabarin kan kesannya kayak, "Posesif banget sih lo sama pacar sendiri." ya nggak sih?

Ini persis banget sama apa yang aku alamin dua bulan terakhir. Antara aku dan dia terlalu keseringan bertukar kabar lewat aplikasi pesan instan. Sampai pada akhirnya di awal 2017 dia menghilang begitu saja. Stress banget sampai dikira ngasih harapan palsu lah. Dan ternyata dua minggu setelah ilang-ilangan, dia kembali menanyakan kabar dan berkomunikasi secara singkat. Setelah kami komunikasi satu sama lain dan masing-masing dari kami sepakat untuk menyetujuinya, akhirnya hubungan kami memang butuh yang namanya ruang sendiri.

Okay, I'm fine kalau memang di antara kami harus butuh ruang sendiri. Toh suatu saat dia akan kembali. Pikirku saat itu. Mulai saat itu juga komunikasi kami ilang-ilangan lagi. Kangen, tiap kangen kirim pesan tapi cuma diread doang. Nyesek banget, anyway. Selang dua bulan lamanya, dengan penantian yang masih sama, ia kembali menanyakan kabar.

Hai, apa kabar?
Kangen nggak sama aku?
Maaf ya aku benar-benar sibuk sekali.
Nggak ada waktu buat bales chat dari kamu.
Tapi aku tetep baca chatmu itu kok.
Kangen kan?

Antara kesel, seneng, sedih, campur jadi satu. Bayangin aja ngilang hampir dua purnama akhirnya muncul juga. Pengen nggak dibales, tapi kok malah jadi kangen. Dari situlah aku sadar banget gimana artinya merindu. Persis banget deh pokoknya sama liriknya Ruang Sendiri. Keren ini mah lirik sekaligus pengalaman pribadi.

Terus selama dua bulan ngapain aja? Dua bulan nggak kabar-kabaran ngasih efek yang lumayan kerasa gitu. Awalnya kangen cuma sekitar 56% semenjak pake teori ruang sendiri-nya Mas Tulus, kangennya sama dia jadi 100%+1%. Nggak cuma di sisi kangen-kangenannya doang sih. Kalian juga bisa ngisi waktu luang sama teman, sahabat, belajar, cari pengalaman lain, pokoknya kalian bisa nemuin me time kalian. Dia juga bisa nyelesein proyekan asdos, nyicil thesisnya juga.

Nah gimana menurut kalian? Ngerasa hal yang sama juga nggak sih? Kalau kalian punya cerita yang serupa, kalian bisa loh comment, share, like di bawah ini. Sekian dan terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar