Halo halo! Apa kabar kalian semua. Lama tak jumpa dengan tulisan saya. Huhu sebenarnya saya sedang berusaha untuk membenahi dan juga mempromosikan diri. Lebih tepatnya adalah mencoba untuk melamar sana-sini. Melamar pekerjaan loh ya. Masalah lamaran yang lain? Emm... nanti dulu deh. Sudah lebih dari 10 lembar lamaran belum ada panggilan yang memanggil diriku. Sedih, pastinya. Masih ingat sama kutipan novel asal Korea yang berjudul "Angels of Morning Star Club" karya Lim Se Hyuk.
Inti dari kutipannya adalah jika seratus lamaran kamu masih ditolak, siapkan dua ratus lamaran. Jika dua ratus lamaran masih ditolak juga, siapkan tiga ratus lamaran. Jika tiga ratus lamaran masih ditolak juga, siapkan ribuan lembaran. Itu artinya 10 lembar lamaran saya yang belum diterima, tidak ada artinya apa-apa jika disandingkan dengan kutipan novel tersebut. Oke tetap semangat, terus berusaha, syukuri nikmat, dan jangan lupa berdoa. Yah walaupun terkadang ibadahnya sering kelupaan buat berdoa di akhir.
Selain mempromosikan diri dengan melamar pekerjaan ada kegiatan lain yang sering saya tekuni. Demi mengisi kekosongan hari dan hidup. Weleh. Saya harus berolahraga minimal 3 hari dalam seminggu. Saya harus membaca, baik buku cerita, novel, majalah, ataupun berita di koran dan internet. Untuk apa? Dengan membaca, saya dapat memperluas wawasan kebahasaan Indonesia. Lumayan lah sambil belajar bahasa Indonesia yang baik dan benar. Saya pun akan melatih kemampuan menulis saya. Entah kenapa sejak suka membaca jadi ingin menulis. Apapun menulis yang penting bermanfaat bagi semua. Saya juga akan mencoba untuk menghidupkan blog ini. Tentunya dengan konten yang lebih berguna, bermanfaat, mendidik, dan dapat menginspirasi bagi pembaca yang nggak sengaja nyasar ke blog saya. Hehehe...
Tidak hanya menulis, membaca, dan berolahraga demi kebugaran badan dan menghindari stres gara-gara lamaran ditolak, kekosongan hari saya isi dengan mempelajari bahasa Korea. Yes, saya sudah mempelajari sejak tahun 2014 lalu. Itu artinya udah ada dua tahun belajar bahasa Korea. Namun sayangnya saya belum juga fasih berbahasa "bahasa oppa-oppa".
Nah sekian dulu cerita saya mengenai bagaimana mengisi kekosongan saat lamaran ditolak. Haduh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar