OK sekarang udah sore dan cuacanya mendukung banget buat ngeblog sore ini. Rintik hujan jatuh dari langit membawa kesejukan yang dapat membuat hatiku sejuk kembali setelah bertahun-tahun kemarau berkepanjangan. Semacam kemarau kering kerontang, gag ada cadangan makanan, air aja sampai beli segalon. Ah sudah lupakan.
Ini cerita tentang sebuah galau. Galau yang satu ini bukan galau temen satu sekolahku. Itu Galuh, bukan galau G-A-L-A-U. Oh ya yang bener galau. Lanjut ke obrolan semula, galau yang satu ini bukan tentang cinta-cintaan para remaja labil. Contohnya galau gara-gara LDR, galau gara-gara digantung pasangannya, galau gara-gara putus, galau gara-gara kangen pacar, galau gara-gara air hujan masuk ke kamar, sampai galau-galau lainnya. Buang jauh-jauh tentang galau percintaan anak remaja sekarang ini.
Kalau kalian baca blog ini dan kalian menangkapnya tentang galau tentang asrama, eh maaf maksud saya asmara, sebaiknya cepat-cepat anda baca ulang kembali. Mungkin ejaan galau yang satu ini beda dengan galau yang saya ciptakan. Tapi, kalau anda masih saja memikirkan galau bahwa galau yang saya buat ini adalah galau asmara (hampir saja keliru nulis asmara jadi asrama) lebih baik berobat lah ke rumah sakit terdekat. Dan apabila anda masih berpikir tentang galau asmara, GO OUT FROM MY BLOG!
Masuk ke ceritaku. Sekarang aku udah masuk semester 5 kalau gag salah. Semester aja sampai lupa, keterlaluan banget. Aku masih sekolah di salah satu SMA swasta di Yogyakarta, sebut saja SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta kebanggan temen-temenku dan tentu saja aku sendiri. Sisa pendidikan di SMA tinggal beberapa bulan lagi. November, Desember, Januari, Februari, Maret, dan April. Itung sendiri lah. Berarti bentar lagi bakal ada satu tantangan kehidupan gimana caranya aku harus lulus dari sekolah tersebut. Pokoknya tahun 2012 yang akan datang aku musti keluar secara resmi dari sekolah sejuta kejutan tersebut.
Nah, yang jadi pertimbanganku saat ini adalah setelah lulus nanti mau lanjut kemana? Kawin apa sekolah di PTN termahsyur? Jawabannya, ya musti sekolah dulu lah! Duh Gusti. Nah diposisi ini lah yang membuat aku semakani galau. Setelah nanti aku lulus, aku dihadang oleh berbagai rintangan.
Pertama, aku musti mengambil PTN di luar Yogyakarta atau di kota kelahiranku sendiri. Antara UGM, UMY, UNS, dan yang paling jauh adalah UNDIP. Aku masih dilema tentang masa depan per-PTN-anku nantinya. Bapakku nyuruhnya di Yogyakarta aja, Ibuku menyuruhku di luar Yogyakarta. Tapi itu semua kembali ke akunya sendiri.
Kedua, masuk UGM gag segampang mengelurkan tai dari pantat. Pasalnya, di Yogyakarta teristimewa ini punya PTN yang sangat baik dan memiliki rating tinggi namanya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Gag sembarang orang bisa masuk UGM. Mereka pintar, berwawasan luas, dan yang terpenting tidak childish kayak aku. Rata-rata passing grade kedokteran UGM 53,53! Sedangkan tryout SNMPTN ku yang barusan keluar hasilnya cuma dapet 22,40. Woy itu nilai apa ukuran BH woy! Yah sebenarnya impian terbesarku bisa keterima jurusan pendidikan dokter fakultas kedokteran UGM. Aku pengen ngebahagiain orangtuaku dan itulah cita-cita, doa, harapan, dan impianku.
Dan yang ketiga, kalau aku sekolah di luar Yogyakarta aku musti siap mandiri. Cuci sendiri, jemur sendiri, masak sendiri, makan sendiri, tidur sendiri, sampai mandi pun juga sendiri. Eh tapi kalau mandi aku keseringan mandi sendiri sih. Yang aku khawatirkan masalah budget, apalagi kalau udah akhir bulan. Bisa-bisa aku kejang di kost-kostan. Belum lagi kasus mahasiswi yang dibunuh di kostnya sendiri. Asli, waktu aku denger berita di Seputar Indonesia RCTI nyaliku buat sekolah di luar langsung nyiut men. Takut!
Nah sekarang bisa ditarik kesimpulan tentang galau. Galau pengen sekolah di UGM tapi kendalanya volume otak gag mencukupi. Sekarang ada solusi buat sekolah di luar tapi ada tantangan baru, galau korban berita cyin~ SEKIAN :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar