Selamat malam semuanya... Apa kabar? Ceritanya habis pulang dari les bahasa korea dan itupun pakai acara kehujanan. Akhirnya kuputuskan untuk nebeng meneduh sementara waktu di salah satu tempat kursus yang letaknya berada di daerah Tugu Yogyakarta. Kebetulan banget aku pengen nulis sesuatu yang ada di benakku. Sesuatu yang benar-benar ingin kutuangkan disini. Mungkin bisa sedikit menjadi motivasi, tamparan, atau dorongan kuat buat kalian yang hampir senasib denganku. Oh bukan, maksudku hanya untuk diriku sendiri.
Selama mengikuti kelas korea, baru kali ini aku mendapatkan pertanyaan yang cukup sulit untuk dijawab. Bukan karena aku harus menjawabnya dengan bahasa korea, tetapi memang sulit untuk mendeskripsikan bagaimana aku bisa ada di kelas ini.
에바 선생님: 이름이 뭐예요?
Miss Eva: Nama kamu siapa?
나: 안녕하세요 저는 무무입니다.
Saya: Halo, saya mumu.
에바 선생님: 무무씨... 너 왜 한국어를 공부해요?
Miss Eva: Mumu... kenapa kamu belajar bahasa korea?
나: 나: 응 이거 그냥...
Saya: Emm saya hanya...
Saat itu juga aku hanya ada dua jawaban, jawaban versi asli atau jawaban versi pembohong. Aku pun mengutarakan jawaban palsu yang hanya mengada-ada. Aku pernah ke korea waktu itu, jadi aku ingin belajar bahasa korea disini. Padahal kenyataannya adalah aku salah jurusan dan aku ingin melanjutkan keinginanku untuk belajar bahasa korea disini.
Nggak salah? Ya salah sih sebenernya. Memaksa diri untuk memahami jurusan yang tidak sesuai dengan passion. Kesalahan semakin bertambah fatal ketika aku menyadarinya saat aku sudah menjadi mahasiswa hampir tingkat tua. Kepalang tanggung, aku harus lulus dari jurusan yang ku ambil ini. Lagipula mungkin ini jalan Tuhan untuk membawaku ke passion yang sebenarnya. Terserah orang berkata apa tentang kegilaan ini, mereka berhak menilai seseorang. Dan aku pun berhak untuk tidak menanggapinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar